GAMBARAN SIKAP ANAK JALANAN TENTANG DAMPAK INHALANSIA/NGELEM PADA KESEHATAN DI TERMINAL BUS PINANG BARIS KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Abstract

Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa pada tahun 2010, jenis narkoba yang satu tahun terakhir dipakai oleh pengguna yaitu zat yang sengaja dihirup sampai mabuk (fly) di perkotaan Nasional adalah sebanyak 35,3%. Menurut Badan Narkotika (BNN) pada tahun 2010, pola konsumsi narkoba pada anak jalanan tahun 2004 yang pernah pakai lem (Aica, Aibon, UHU) yaitu sebanyak 4,0% kemudian meningkat menjadi 4,8%. Pada tahun 2008. Berdasarkan hasil penelitian Murni Tamrin tahun 2013 tentang Studi Perilku “Ngelem” Pada Remaja Di Kec. Palenteng Kab. Pinrang, Bahwa Remaja yang ketergantungan “Ngelem” dengan frekuensi 2-3 kali pemakaian dalam sehari dalam waktu 6 bulan terakhir, serta mengalami gejala-gejala putus zat apabila tidak memakai atau mengkonsumsi lem.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Sikap Anak Jalanan TentangDampak Inhalansia / ngelem Pada Kesehatan Di Terminal Bus Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015.
Sikap (attitude) merupakan konsep paling dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Inhalens adalah produk keperluan rumah tangga biasa yang dapat dihirup oleh anak-anak dan remaja untuk menghasilkan efek melayang. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian seluruh anak jalanan di Terminal Bus Pinang Baris, Kec. Medan Sunggal yang berjumlah 105 jiwa dengan sample 30 orang, menggunakan tekhnik Accidental Sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden menunjukkan bahwa sikap anak jalanan dengan mayoritas Negatif sebanyak 23 orang (76,7%) dan minoritas sikap anak jalanan sebanyak 7 orang (23,3%).
Untuk itu diharapkan agar anak jalanan mengerti tentang dampak inhalansia/ngelem pada kesehatan.