FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP KONSUMSI ASAM FOLAT DI PUSKESMAS JONTOR KOTA SUBULUSSALAM

Irka Setiawati

Abstract


Perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respon) dan respons. Faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan praktik atau tindakan (practice). Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimia dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan – ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan – pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat. Bentuk koenzim ini adalah tetrahidrofolat (THF) atau asam tetrahidrofolat (THFA). Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan menggunakan pendekatan sekat silang (Cross sectional). yaitu pengumpulan data variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan pengukuran sesaat. Dengan jumlah sampel sebanyak 54 orang dengan data primer dan sekunder . Berdasarkan analisis statistik uji chi-square diperoleh nilai p(0,000) < α (0,05) artinya terdapat pengaruh pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap konsumsi asam folat di wilayah kerja Puskesmas Jontor Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Tahun 2020. Disarankan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi suplemen asam folat, khususnya manfaat pengonsumsian yang akan lebih baik bila dilakukan sebelum kehamilan. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan pengetahuan Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi sayur dan, buat dan telur yang mengandung asam folat.


Keywords


Pengetahuan, Sikap, Asam Folat, Ibu hamil

Full Text:

PDF

References


Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Arisman. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Aprillia, Yesie. (2011). Kurang Asam Folat Sebabkan Bayi Cacat. Retrieved from http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=249:kurang-asam-folat-sebabkan-ayicacat&catid= 41:nutrition& Itemid =53

Czeizel, AE and Vargha, P. 2004. Periconceptional Folic Acid / Multivitamin Supplementation and Twin Pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 191(3):790-4

Ellya, Eva. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta :

Eichholzer, M, Tonz, O, Zimmermann, R. 2006. Folic Acid : a Public Health Challenge. Lancet. 367(9519):1352-61

Fletcher, JM et al. 2005. Spinal Lesion Level in Spina Bifida : a Source of Neural and Cognitive Heterogeneity. J Neurosurg. 102 (3 Suppl):268-79

Green, NS. 2002. Folic Acid Supplementation and Prevention of Birth Defects. J Nutr. 132:2356S – 2360

Hanafiah, T. M. (2006). Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin, 6-8.

Hochberg, L and Stone, J. 2008. Prevention of Neural Tube Defects. Uptodate litetature review

Kriebs, Jan M., & Carolyn L. (2009). Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney (Varney’s Pocket Midwife). Jakarta : EGC

Notoadmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nursafitri, Rinjani. (2013a). Asam Folat dan Ibu Hamil. Retrieved from http://wikivitamin.com/asam-folat-dan-ibu-hamil/

Oakley,GP Jr. 1998. Eat Right and Take a Multivitamin. N Engl J Med. 338:1060

Ocviyanti, Dwiana. (2013). Pentingnya Asam Folat. Retrieved from http://www.bayisehat.com/component/content/article/22-pregnancy/216-pentingnya-asam-folat.html


Refbacks

  • There are currently no refbacks.