PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAYAM HIJAU (AMARANTHUS TRICOLOR) DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA TIKUS BUNTING EKSPERIMENTAL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN BERAT BADAN LAHIR

Ayu Jani Puspita Sari

Abstract


Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan ibu, perkembangan janin, dan persiapan laktasi. Nutrisi yang tidak terpenuhi menjadi salah satu penyebab anemia pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil di Indonesia terutama disebabkan kekurangan zat besi. Ibu hamil dengan anemia dapat berisiko melahirkan berat badan lahir rendah (BBLR). Salah satu bentuk fortifikasi kebutuhan zat besi dapat dilakukan dengan mengonsumsi sayuran berwarna hijau diantaranya bayam (Amaranthus tricolor) dan daun kelor (Moringa Oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor pada tikus bunting eksperimental terhadap kadar hemoglobin dan berat badan lahir. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan posttest only control group design terhadap 18 ekor tikus bunting yang dibagi atas 3 kelompok (kelompok 1: kontrol, kelompok 2: perlakuan dengan pemberian ekstrak bayam hijau, kelompok 3: perlakuan dengan pemberian ekstrak daun kelor) dengan dosis Bahan Alam Fakultas Farmasi, animal house Laboratorium Biomedik dan Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Uji satistik dengan one way ANOVA, kemaknaan ditentukan jika p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar hemoglobin (g/dL) pada kelompok kontrol: 8,81±0,55, perlakuan 1: 11,45±0,48, dan perlakuan 2: 12,03±0,47. Rerata berat badan lahir (g) pada kelompok kontrol: 2,95±0,09, perlakuan 1: 3,06±0,29, dan perlakuan 2: 2,94±0,59. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor pada tikus bunting eksperimental terhadap kadar hemoglobin dengan nilai p=0,00 (p<0,05) dan tidak terdapat pengaruh terhadap berat badan lahir (p=0,832). Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor terhadap kadar hemoglobin dan tidak terdapat pengaruh ekstrak bayam hijau dan daun kelor terhadap berat badan lahir.

 


Keywords


Anemia, Ekstrak bayam hijau, Ekstrak daun kelor, Tikus bunting

Full Text:

PDF

References


Abbas, S., & Hasan, H. (2019). Comparative Pharmacodynamic Effect between Folate Isolated from Spinacia Oleracea Leaves and Synthetic Folic acid on Pregnant Mice. Advances in Animal and Veterinary Sciences. vol.7, no.4.. pp. 225-231.

Adyani, K., Anwar, A., & Rohmawaty, E. (2018). Peningkatan Kadar 2Hemoglobin Dengan Pemberian Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum(Wight) Walp) Pada Tikus Model Anemia Defisiensi Besi. Majalah Kedokteran Bandung. vol. 50, no.3. pp. 167-172.

Illahi, R.K., Muniroh, L. (2016). Sosio Budaya Gizi Etnik Madura dan Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan di Bangkalan. Media Gizi Indonesia. vol.11, no.2. pp. 135-143.

Mousa, A., Naqash, A., & Siew, L. (2019). Macronutrient and Micronutrient Intake During Pregnancy: An Overview Of Recent Evidence. 15 Juli 2019, .

Mujianti dan Sukmawati. (2018). Efek Anti Hiperglikemik Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Wanita Dewasa dengan Pradiabetes. Jurnal Kesmas. Vol.7, no,6. pp.1-10.

Widari, D., & Pratiwi, R. (2018). Hubungan Konsumsi Sumber Pangan Enhancer dan Inhibitor Zat Besi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Amerta Nutrition. vol.2, no.3. pp. 283-291.

Zulliati., Hestiyana, N. (2019). Pengaruh Zat Besi (Tablet Fe) Terhadap Berat Badan Lahir pada Ibu Bersalin Normal. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. vol.10, no.1. pp.470-475.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.