Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Bayi 6-12 Bulan di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2019

Abstract

Anemia defisiensi besi (ADB) pada bayi atau balita merupakan permasalah gizi yang paling banyak ditemukan jumlahnya di negara berkembang salah satunya negara Indonesia. Riskesdas melaporkan bahwa proporsi anemia pada bayi tahun 2018 sebanyak 48,9%, angka ini meningkat jumlahnya jika dibandingkan tahun 2013 yaitu 37,15%. Anemia pada bayi adalah suatu kondisi dimana kadar haemoglobin (Hb) atau kapasitas oksigen pada bayi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Binjai tahun 2019. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh bayi usia 6-12 bulan yang ada di Puskesmas Kota Binjai yang berjumlah 510 Bayi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Chi-Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 7 variabel independen yang dianalisis, variabel usia ibu saat hamil (p=0,005), pemberian ASI Ekslusif (p=0,001), jenis kelamin bayi (p=0,001), berat badan lahir bayi (p=0,002), dan status gizi bayi (p=0,001) merupakan variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian anemia pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Binjai tahun 2019. Disarankan kepada seluruh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kota Binjai agar memberikan perhatian yang lebih kepada ibu hamil yang berada pada rentang usia berisiko dan melakukan promosi kesehatan tentang ASI Eksklusif dan status gizi terutama dari program promkes, gizi dan KIA minimal setiap bulan saat posyandu maupun setiap ibu hamil melakukan kunjungan atau pemeriksaan kehamilan.